Senin, 24 November 2014

TESIS PENDIDIKAN

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Sekolah atau madrasah dianggap berhasil bilamana mampu mendidik dan menjadikan siswa-siswinya berprestasi baik dalam bidang akademik maupun non akademik. Namun penilaian ini tidaklah seratus persen benar karena tidak hanya pihak sekolah atau madrasah saja yang memiliki peran dalam menjadikan anak berprestasi.
Sebagai ujung tombak dari keberhasilan suatu pendidikan tidak bisa dipungkiri peran guru amatlah sentral, dan ini menjadi sebuah tantangan tersendiri bagi seorang guru. Berdasarkan Pasal 39 ayat 2 UU No.20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas disebutkan bahwa “Pendidik merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, terutama bagi pendidik pada perguruan tinggi”. Bercermin dari pengertian tersebut diatas, maka seorang guru adalah sebagai pendidik bukan sekedar pengajar atau memberi pelajaran saja tetapi harus mampu menjadi teladan bagi anak didiknya.
Sementara berdasarkan tugas pokok dan fungsi (Tupoksi) guru antara lain  yaitu (1). Merencanakan proses pembelajaran, (2). Melaksanakan proses pembelajaran, (3). Melaksanakan evaluasi pembelajaran, (4). Menilai hasil dari proses pembelajaran, (5). Memberikan bimbingan dan pelatihan kepada anak didiknya. Guru yang telah mampu melaksanakan tugasnya dengan baik berarti dia telah menjadi guru yang professional sesuai dengan apa yang telah di amanatkan oleh Undang-undang.
Setiap guru sudah pasti menggharapkan proses pembelajaran berjalan dengan baik sehingga akan menghasilkan siswa yang baik pula yaitu baik dalam menerima pelajaran yang telah dipelajari serta menajadi siswa yang berprestasi. Berdasarkan taksonomi Bloom bahwa keberhasilan suatu pembelajaran dapat dilihat melalui tiga aspek yaitu aspek kognitif, aspek psikomotorik, dan aspek afektik.
Aspek kognitif merupakan penilaian yang dapat dilihat dari hasil ulangan atau biasanya dalam bentuk angka-angka atau nilai yang tercantum dalam buku nilai atau raport siswa. Sementara aspek psikomotorik merupakan penilaian terhadap siswa dari segi kemampuan dalam bidang non akademik seperti minat dan bakat dalam suatu kesenian, olahraga dan yang lainnya. sementara aspek afektif merupakan perubahan diri siswa dari kebiasaan-kebiasaan yang tidak baik menjadi baik berdasarkan pendidikan yang diperolehnya atau dengan kata lain bahwa aspek afektif merupakan penilaian terhadap akhlak atau budi pekerti.
Perlu diketahui bersama bahwa setiap orang tua menginginkan anaknya menjadi anak yang berprestasi, baik dibidang akademik (pelajaran di sekolah) maupun yang berkaitan dengan minat dan bakatnya. Namun terkadang tanpa disadari orang tua sering lalai dan terlalu berharap lebih terhadap anaknya sehingga sering kali terlupakan dengan apa yang menjadi tanggung jawabnya.
Salah satu tugas dan kewajiban orang tua adalah memberikan perhatian dan pengawasan kepada anaknya. namun hal ini terkadang tidak bisa diberikan sepenuhnya karena kesibukan dan karirnya. Bahkan ada sebagian dari orang tua yang menganggap bahwa dengan memberikan segala fasilitas yang diinginkan anaknya hal itu merupakan bukti bahwa mereka menjadi orang tua yang bertanggung jawab dan penuh perhatian.
Perlu disadari bahwa perhatian yang dibutuhkan oleh seorang anak  bukan sekedar materi namun yang lebih penting justru perhatian dalam bentuk non materi atau psikis. Perhatian inilah yang terkadang dilalaikan oleh sebagian orang tua sehingga mereka baru menyadari ketika anaknya tidak dapat memenuhi harapannya.
Realitanya, bahwa belum semua guru melaksanakan kompetensi sesuai dengan apa yang telah menjadi tugas pokok dan fungsinya dikarenakan kompetensinya berbeda  dan juga tidak semua orang tua siswa memberikan perhatian kepada anaknya.
Berdasarkan latar belakang tersebut diatas, maka perlu kiranya dilakukan penelitian yang berkaitan dengan hal tersebut salah satunya yaitu : “Pengaruh Kompetensi Guru dan Perhatian Orang Tua Terhadap Prestasi Belajar Siswa (Studi Kasus MI Hudatul Khairiyah Jakarta Timur)   

B.     Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan diatas, maka dapat diidentifikasi beberapa masalah antara lain :
1.      Belum semua guru melaksanakan tugas sesuai dengan tupoksinya.
2.      Minimnya kemampuan guru dalam melaksanakan strategi pembelajaran.
3.      Terbatasnya media pembelajaran yang tersedia di sekolah.
4.      Tidak sinkronya antara latar belakang pendidikan guru dengan tugas yang diberikan.
5.      Tidak semua orang tua siswa memberikan perhatian kepada anaknya.
6.      Masih banyak siswa yang prestasinya tidak sesuai dengan harapan guru dan orang tua. 
1.      Pembatasan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan banyaknya masalah yang telah disebutkan di atas maka masalah penelitian ini dibatasi hanya pada pengaruh kompetensi guru dan perhatian orang tua terhadap prestasi belajar siswa di Madrasah Ibtidaiyah Hudatul Khairiyah Kecamatan Kramatjati Kota Administrasi Jakarta Timur.
Fokus penelitian tertuju pada semua semua guru yang mengajar di kelas V dan juga orang tua atau wali siswa kelas V yang ada di Madrasah Ibtidaiyah Hudatul Khairiyah Kel. Balekambang Kec. Kramatjati Kota Jakarta Timur.

2.      Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang,  identifikasi masalah dan pembatasan masalah di atas, maka masalah dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut :
a.    Seberapa besar kompetensi guru mempunyai pengaruh terhadap prestasi belajar siswa kelas V (lima) MI Hudatul Khairiyah?
b.    Seberapa besar perhatian orang tua mempunyai pengaruh terhadap prestasi belajar siswa kelas V ( lima ) MI Hudatul Khairiyah?
c.    Seberapa besar kompetensi guru dan perhatian orang tua secara bersama-sama mempunyai pengaruh terhadap prestasi belajar siswa kelas V (lima ) MI Hudatul Khairiyah ?

C.      Tujuan dan Kegunaan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis dan mendapatkan informasi serta hasil dari   pengaruh  kompetensi guru dan perhatian orang tua terhadap prestasi belajar siswa dan penelitian ini berguna untuk keperluan sebagai berikut :
a.       Secara teoritis
Berguna untuk mengembangkan ilmu pendidikan, terutama mengenai kompetensi guru dan perhatian orang tua dalam meningkatkan prestasi belajar siswa.
Secara praktis
(1)      Sebagai evaluasi bagi guru untuk dapat bekerja secara baik dan mampu meningkatkan prestasi belajar siswa.
(2)      Sebagai bahan rujukan bagi guru dalam memecahkan masalah pendidikan khususnya yang berkenaan dengan kompetensi guru, perhatian orang tua dan prestasi belajar siswa.
(3)      Sebagai masukan bagi guru secara pribadi dan juga lembaga pendidikan, instansi yang berwenang dalam peningkatkan kompetensi guru dan perhatian orang tua dan peningkatan prestasi belajar siswa.

D.      Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat yang akan dijadikan sebagai penelitian adalah Madrasah Ibtidaiyah Hudatul Khairiyah Kec. Kramatjati Kota Administrasi Jakarta Timur.  Sebagai informasi awal bahwa MI Hudatul Khairiyah saat ini memiliki jumlah siswa sebanyak  209 siswa dari kelas I sampai kelas VI dengan siswa laki-laki sebanyak 100 siswa dan 109 siswa perempuan.
Pada penelitian ini yang akan menjadi obyek penelitian adalah prestasi siswa yang ada di MI Hudatul Khairiyah, dan siswa yang akan dilibatkan untuk mengisi lembar kuisoner  kelas V (lima) dengan jumlah populasi sebanyak  209  siswa dan juga melakukan observasi serta analisis terhadap prestasi belajar yang sudah diperoleh siswa melalui tes ulangan harian, ulangan mid semester dan ulangan akhir semester yang tertuang dalam dokumen nilai semester genap Tahun Pelajaran 2013 / 2014.
Waktu yang  digunakan dalam penelitian ini adalah selama kurang lebih 5 (lima) bulan, dimulai dari bulan Mei sampai dengan Oktober 2014.

E.     Kerangka Berpikir dan Hipotesis
1.      Kerangka Berpikir
a.      Pengaruh Kompetensi Guru  ( X) terhadap Prsetasi Belajar (Y)
Prestasi belajar merupakan suatu pencapaian yang diperoleh siswa pada pelajaran yang ditempuh  dijenjangnya. Semakin baik hasil belajar yang diperoleh maka semakin baik pula prestasi belajar dari siswa tersebut. Begitupun sebaliknya bila hasil belajar yang diperoleh siswa rendah maka siswa tersebut dianggap tidak berprestasi.
Kompetensi guru yang baik adalah apabila guru telah melaksanakan pekerjaannya sesuai dengan tugas pokok dan fungsi  (Tupoksi) seorang guru. Diantara tupoksi guru antara lain seperti membuat perencanaan sebelum melaksanakan pembelajaran, membuat strategi pembelajaran, melaksanakan proses pembelajaran, mengadakan evaluasi dari hasil pembelajaran, mengadakan remedial dan pengayaan materi, membuat analisis dari hasil evaluasi, melakukan bimbingan dan penyuluhan kepada siswa, mampu memberikan motivasi kepada siswanya sehingga mampu meningkatkan prestasi belajar siswa dan menjadikan siswa berprestasi.
Sementara kompetensi guru yang tidak baik yaitu guru tidak mampu membuat perencanaan pembelajaran, tidak melaksanakan pembelajran dengan baik seperti memberikan materi pelajaran yang tidak sesuai dengan silabus dan sebagainya, tidak pernah melakukan evaluasi (tidak mengadakan ulangan), tidak mampu memberikan bimbingan kepada siswanya, melemahkan semangat siswa dengan tidak menghargai prestasi belajar yang telah dicapai oleh siswa sehingga menimbulkan prestasi belajar siswa tidak memuaskan dan berakibat pada prestasi belajar siswa.
Dari uraian diatas diduga bahwa kompetensi guru yang baik memiliki pengaruh terhadap prestasi belajar siswa. 
b.      Pengaruh Perhatian Orang Tua (X) terhadap Prestasi Belajar (Y)
Prestasi belajar siswa tidak hanya dipengaruhi oleh adanya kompetensi yang baik dari seorang guru, namun ada hal yang tidak kalah pentingnya memiliki pengaruh terhadap prestasi belajar siswa yaitu perhatian dari orang tua.
Perhatian orang tua merupakan segala sesuatu atau upaya dari orang tua baik perbuatan maupun lainnya terhadap anaknya atau anggota keluarga yang lainnya dalam bidang kehidupan, sebagai bentuk rasa tanggung jawab.
Bentuk tanggung jawab ini bisa dalam bentuk pendampingan terhadap anaknya, kesediaan meluangkan waktu untuk anaknya, memberikan bimbingan, pengarahan, nasehat  dan dukungan kepada anaknya, serta memberikan motivasi agar terus meningkatkan belajarnya.
Dari uraian tersebut diatas, maka dapat dikatakan bahwa perhatian orang tua mempunyai pengaruh terhadap prestasi belajar siswa.
c.       Pengaruh Kompetensi Guru ( X) dan Perhatian Orang Tua  ( X ) secara bersama-sama terhadap prestasi belajar (Y)
Prestasi belajar siswa merupakan hasil dari sebuah proses pembelajaran yang telah ditempuh oleh siswa pada jenjang tertentu. Prestasi belajar siswa akan baik dan terus meningkat manakala ada upaya dari guru sebagai pendidik melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensinya secara baik yaitu dengan memberikan bimbingan dan mampu memotivasi siswa untuk belajar lebih rajin.
Tidak hanya upaya sepihak oleh guru saja yang mampu memberikan pengaruh terhadap prestasi belajar siswa, namun  perhatian orang tua siswa juga memilki peran yang tidak kalah pentingnya dalam upaya meningkatkan prestasi belajar siswa.
Dari uraian tersebut, maka kuat dugaan bahwa kompetensi guru dan perhatian orang tua mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap prestasi belajar siswa.
2.      Hipotesis Penelitian
Berdasarkan kerangka berpikir yang telah dijelaskan di atas, maka hipotesis penelitian dirumuskan sebagai berikut :
a.    Kompetensi guru mempunyai pengaruh terhadap prestasi belajar siswa.
b.    Perhatian orang tua mempunyai pengaruh terhadap prestasi belajar siswa.
c.    Kompetensi guru dan perhatian orang tua secara bersama-sama mempunyai pengaruh  terhadap prestasi belajar siswa atau semakin baik kompetensi guru dan perhatian orang tua maka di duga semakin baik pula prestasi belajar siswa. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

contoh Praktek Jual Beli