BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Sekolah atau
madrasah dianggap berhasil bilamana mampu mendidik dan menjadikan
siswa-siswinya berprestasi baik dalam bidang akademik maupun non akademik. Namun
penilaian ini tidaklah seratus persen benar karena tidak hanya pihak sekolah
atau madrasah saja yang memiliki peran dalam menjadikan anak berprestasi.
Sebagai ujung
tombak dari keberhasilan suatu pendidikan tidak bisa dipungkiri peran guru
amatlah sentral, dan ini menjadi sebuah tantangan tersendiri bagi seorang guru.
Berdasarkan Pasal 39 ayat 2 UU No.20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas disebutkan
bahwa “Pendidik merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan
melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan
pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat, terutama bagi pendidik pada perguruan tinggi”. Bercermin dari
pengertian tersebut diatas, maka seorang guru adalah sebagai pendidik bukan
sekedar pengajar atau memberi pelajaran saja tetapi harus mampu menjadi teladan
bagi anak didiknya.
Sementara
berdasarkan tugas pokok dan fungsi (Tupoksi) guru antara lain yaitu (1). Merencanakan proses pembelajaran,
(2). Melaksanakan proses pembelajaran, (3). Melaksanakan evaluasi pembelajaran,
(4). Menilai hasil dari proses pembelajaran, (5). Memberikan bimbingan dan
pelatihan kepada anak didiknya. Guru yang telah mampu melaksanakan tugasnya
dengan baik berarti dia telah menjadi guru yang professional sesuai dengan apa
yang telah di amanatkan oleh Undang-undang.
Setiap guru
sudah pasti menggharapkan proses pembelajaran berjalan dengan baik sehingga
akan menghasilkan siswa yang baik pula yaitu baik dalam menerima pelajaran yang
telah dipelajari serta menajadi siswa yang berprestasi. Berdasarkan taksonomi
Bloom bahwa keberhasilan suatu pembelajaran dapat dilihat melalui tiga aspek
yaitu aspek kognitif, aspek psikomotorik, dan aspek afektik.
Aspek kognitif
merupakan penilaian yang dapat dilihat dari hasil ulangan atau biasanya dalam
bentuk angka-angka atau nilai yang tercantum dalam buku nilai atau raport
siswa. Sementara aspek psikomotorik merupakan penilaian terhadap siswa dari
segi kemampuan dalam bidang non akademik seperti minat dan bakat dalam suatu
kesenian, olahraga dan yang lainnya. sementara aspek afektif merupakan
perubahan diri siswa dari kebiasaan-kebiasaan yang tidak baik menjadi baik
berdasarkan pendidikan yang diperolehnya atau dengan kata lain bahwa aspek
afektif merupakan penilaian terhadap akhlak atau budi pekerti.
Perlu diketahui
bersama bahwa setiap orang tua menginginkan anaknya menjadi anak yang
berprestasi, baik dibidang akademik (pelajaran di sekolah) maupun yang
berkaitan dengan minat dan bakatnya. Namun
terkadang tanpa disadari orang tua sering lalai dan terlalu berharap lebih
terhadap anaknya sehingga sering kali terlupakan dengan apa yang menjadi
tanggung jawabnya.
Salah satu
tugas dan kewajiban orang tua adalah memberikan perhatian dan pengawasan kepada
anaknya. namun hal ini terkadang tidak bisa diberikan sepenuhnya karena
kesibukan dan karirnya. Bahkan ada sebagian dari orang tua yang menganggap
bahwa dengan memberikan segala fasilitas yang diinginkan anaknya hal itu
merupakan bukti bahwa mereka menjadi orang tua yang bertanggung jawab dan penuh
perhatian.
Perlu disadari
bahwa perhatian yang dibutuhkan oleh seorang anak bukan sekedar materi namun yang lebih penting
justru perhatian dalam bentuk non materi atau psikis. Perhatian inilah yang
terkadang dilalaikan oleh sebagian orang tua sehingga mereka baru menyadari
ketika anaknya tidak dapat memenuhi harapannya.
Realitanya,
bahwa belum semua guru melaksanakan kompetensi sesuai dengan apa yang telah menjadi
tugas pokok dan fungsinya dikarenakan kompetensinya berbeda dan juga tidak semua orang
tua siswa memberikan perhatian kepada anaknya.
Berdasarkan
latar belakang tersebut diatas, maka perlu kiranya dilakukan penelitian yang
berkaitan dengan hal tersebut salah satunya yaitu : “Pengaruh Kompetensi Guru dan Perhatian Orang Tua Terhadap Prestasi Belajar Siswa (Studi Kasus MI Hudatul Khairiyah
Jakarta Timur)”
B.
Identifikasi Masalah
Berdasarkan
latar belakang yang telah dijelaskan diatas, maka dapat diidentifikasi beberapa
masalah antara lain :
1.
Belum semua guru melaksanakan tugas sesuai dengan tupoksinya.
2.
Minimnya kemampuan guru dalam melaksanakan strategi pembelajaran.
3.
Terbatasnya media pembelajaran yang tersedia di sekolah.
4.
Tidak sinkronya antara latar belakang pendidikan guru dengan tugas
yang diberikan.
5.
Tidak semua orang tua siswa memberikan perhatian kepada anaknya.
6.
Masih banyak siswa yang prestasinya tidak sesuai dengan harapan
guru dan orang tua.
1.
Pembatasan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan banyaknya
masalah yang telah disebutkan di atas maka masalah penelitian ini dibatasi
hanya pada pengaruh kompetensi guru dan perhatian orang tua terhadap prestasi
belajar siswa di Madrasah Ibtidaiyah Hudatul
Khairiyah Kecamatan Kramatjati Kota
Administrasi Jakarta Timur.
Fokus penelitian tertuju pada semua
semua guru yang mengajar di kelas V
dan juga orang tua atau wali siswa kelas
V yang ada di Madrasah
Ibtidaiyah
Hudatul Khairiyah Kel. Balekambang Kec. Kramatjati Kota Jakarta Timur.
2.
Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, identifikasi masalah dan pembatasan masalah
di atas, maka masalah dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut :
a. Seberapa besar kompetensi guru mempunyai pengaruh
terhadap prestasi belajar siswa kelas V (lima) MI Hudatul Khairiyah?
b. Seberapa besar perhatian orang
tua mempunyai pengaruh terhadap prestasi belajar siswa kelas V ( lima ) MI
Hudatul Khairiyah?
c. Seberapa besar kompetensi
guru dan perhatian orang tua secara bersama-sama mempunyai pengaruh terhadap
prestasi belajar siswa kelas V (lima ) MI
Hudatul Khairiyah ?
C.
Tujuan dan Kegunaan Penelitian
Tujuan dari penelitian
ini untuk menganalisis dan mendapatkan informasi serta hasil dari pengaruh
kompetensi guru dan perhatian
orang tua terhadap prestasi belajar siswa dan penelitian ini berguna untuk
keperluan sebagai berikut :
a. Secara teoritis
Berguna
untuk mengembangkan ilmu pendidikan, terutama mengenai kompetensi guru dan
perhatian orang tua dalam meningkatkan prestasi belajar siswa.
Secara praktis
(1) Sebagai evaluasi bagi guru untuk dapat
bekerja secara baik dan mampu meningkatkan prestasi belajar siswa.
(2) Sebagai bahan rujukan bagi guru dalam
memecahkan masalah pendidikan khususnya yang berkenaan dengan kompetensi guru,
perhatian orang tua dan prestasi belajar siswa.
(3) Sebagai masukan bagi guru secara pribadi
dan juga lembaga
pendidikan, instansi yang berwenang dalam peningkatkan kompetensi guru dan
perhatian orang tua dan peningkatan prestasi belajar siswa.
D.
Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat yang
akan dijadikan sebagai penelitian adalah Madrasah Ibtidaiyah Hudatul Khairiyah Kec. Kramatjati Kota Administrasi Jakarta Timur. Sebagai informasi awal bahwa MI Hudatul Khairiyah
saat ini memiliki jumlah siswa sebanyak 209
siswa dari kelas I sampai kelas VI dengan siswa laki-laki sebanyak 100 siswa dan
109 siswa perempuan.
Pada penelitian
ini yang akan menjadi obyek penelitian adalah prestasi siswa yang ada di MI Hudatul
Khairiyah, dan siswa yang akan dilibatkan untuk mengisi lembar kuisoner kelas V (lima) dengan jumlah populasi sebanyak
209 siswa dan juga melakukan observasi serta
analisis terhadap prestasi belajar yang sudah diperoleh siswa melalui tes
ulangan harian, ulangan mid semester dan ulangan akhir semester yang tertuang
dalam dokumen nilai semester genap Tahun Pelajaran 2013 / 2014.
Waktu yang digunakan dalam penelitian ini adalah selama kurang lebih 5 (lima) bulan, dimulai dari
bulan Mei sampai dengan Oktober 2014.
E.
Kerangka Berpikir dan Hipotesis
1.
Kerangka Berpikir
a.
Pengaruh Kompetensi Guru ( X₁ ) terhadap Prsetasi Belajar (Y)
Prestasi
belajar merupakan suatu pencapaian yang diperoleh siswa pada pelajaran yang
ditempuh dijenjangnya. Semakin baik hasil
belajar yang diperoleh maka semakin baik pula prestasi belajar dari siswa
tersebut. Begitupun sebaliknya bila hasil
belajar yang diperoleh siswa rendah maka siswa tersebut dianggap tidak
berprestasi.
Kompetensi guru
yang baik adalah apabila guru telah melaksanakan pekerjaannya sesuai dengan
tugas pokok dan fungsi (Tupoksi) seorang
guru. Diantara tupoksi guru antara lain seperti membuat perencanaan sebelum
melaksanakan pembelajaran, membuat strategi pembelajaran, melaksanakan proses
pembelajaran, mengadakan evaluasi dari hasil pembelajaran, mengadakan remedial
dan pengayaan materi, membuat analisis dari hasil evaluasi, melakukan bimbingan
dan penyuluhan kepada siswa, mampu memberikan motivasi kepada siswanya sehingga
mampu meningkatkan prestasi belajar siswa dan menjadikan siswa berprestasi.
Sementara kompetensi
guru yang tidak baik yaitu guru tidak mampu membuat perencanaan pembelajaran,
tidak melaksanakan pembelajran dengan baik seperti memberikan materi pelajaran
yang tidak sesuai dengan silabus dan sebagainya, tidak pernah melakukan
evaluasi (tidak mengadakan ulangan), tidak mampu memberikan bimbingan kepada
siswanya, melemahkan semangat siswa dengan tidak menghargai prestasi belajar
yang telah dicapai oleh siswa sehingga menimbulkan prestasi belajar siswa tidak
memuaskan dan berakibat pada prestasi belajar siswa.
Dari uraian
diatas diduga bahwa kompetensi guru yang baik memiliki
pengaruh terhadap prestasi belajar siswa.
b.
Pengaruh Perhatian Orang Tua (X₂) terhadap Prestasi Belajar (Y)
Prestasi belajar siswa tidak hanya dipengaruhi
oleh adanya kompetensi yang baik dari seorang guru, namun ada hal yang tidak
kalah pentingnya memiliki pengaruh terhadap prestasi belajar siswa yaitu
perhatian dari orang tua.
Perhatian orang tua merupakan segala sesuatu
atau upaya dari orang tua baik perbuatan maupun lainnya terhadap anaknya atau
anggota keluarga yang lainnya dalam bidang kehidupan, sebagai bentuk rasa
tanggung jawab.
Bentuk tanggung jawab ini bisa dalam bentuk pendampingan
terhadap anaknya, kesediaan meluangkan waktu untuk anaknya, memberikan
bimbingan, pengarahan, nasehat dan
dukungan kepada anaknya, serta memberikan motivasi agar terus meningkatkan
belajarnya.
Dari uraian tersebut diatas, maka
dapat dikatakan bahwa perhatian orang tua mempunyai pengaruh terhadap prestasi
belajar siswa.
c.
Pengaruh Kompetensi
Guru ( X₁ ) dan Perhatian Orang Tua (
X₂ ) secara bersama-sama terhadap prestasi belajar (Y)
Prestasi
belajar siswa merupakan hasil dari sebuah proses pembelajaran yang telah
ditempuh oleh siswa pada jenjang tertentu. Prestasi belajar siswa akan baik dan
terus meningkat manakala ada upaya dari guru sebagai pendidik melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensinya secara baik yaitu dengan memberikan bimbingan dan
mampu memotivasi siswa untuk belajar lebih rajin.
Tidak hanya
upaya sepihak oleh guru saja yang mampu memberikan pengaruh terhadap prestasi
belajar siswa, namun perhatian orang tua
siswa juga memilki peran yang tidak kalah pentingnya dalam upaya meningkatkan
prestasi belajar siswa.
Dari uraian
tersebut, maka kuat dugaan bahwa kompetensi guru dan perhatian orang tua
mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap prestasi belajar siswa.
2.
Hipotesis Penelitian
Berdasarkan
kerangka berpikir yang telah dijelaskan di atas, maka hipotesis penelitian
dirumuskan sebagai berikut :
a. Kompetensi guru mempunyai pengaruh terhadap
prestasi belajar siswa.
b. Perhatian orang tua mempunyai pengaruh
terhadap prestasi belajar siswa.
c. Kompetensi guru dan perhatian orang tua secara bersama-sama
mempunyai pengaruh terhadap prestasi
belajar siswa atau semakin baik kompetensi guru dan perhatian orang tua maka di
duga semakin baik pula prestasi belajar siswa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar